خطبة: صفة الصلاة (2) سنن قولية (باللغة الإندونيسية)

Tata Cara Shalat

(Bacaan-bacaan Sunnah)

Segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Lembut, yang Maha Mengarunia berbagai nikmat, dan yang Maha Dekat lagi Maha Menjawab doa siapa saja yang tunduk dan takut kepadaNya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata. Tiada sekutu bagiNya. Dia Maha Menerima taubat lagi Maha Pengampun, meskipun seorang hamba telah melampaui batas. Aku juga bersaksi bahwa pemimpin dan Nabi kita, Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Beliau adalah sosok yang dihiasi dengan sifat-sifat yang sempurna. Semoga shalawat dan salam, serta keberkahan tercurah baginya beserta keluarga dan sahabatnya yang mulia.

Amma ba'du..

Aku berpesan untuk kalian dan bagi diriku sendiri agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya bagian takwa yang paling utama adalah mendirikan shalat. Allah berfirman,

"Dan agar melaksanakan salat serta bertakwa kepada-Nya.” Dan Dialah Tuhan yang kepada-Nya kamu semua akan dihimpun." (QS. al An'am: 72).

Saudara-saudara seiman..

Sebagaimana telah diketahui, bahwa ibadah yang paling agung setelah tauhid adalah shalat. Di dalam al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang berulang-ulang menjelaskan perintah tentang mendirikan shalat. as-Sa'di mengatakan, "Mendirikan shalat maksudnya adalah menegakkannya secara lahir dan batin. Secara lahir dengan menyempurnakan rukun-rukunnya, wajib-wajibnya dan syarat-syaratnya. Adapun menegakkannya secara batin adalah dengan menegakkan spiritnya, yaitu hadirnya hati di dalam shalat dan merenungkan ucapan dan perbuatan di dalam shalat itu."

Saudara-saudara yang mulia..

Penting sekali kita mempelajari tentang kewajiban yang merupakan amal yang paling dicintai oleh Allah. Alhamdulillah, kita berada di zaman yang penuh kemudahan untuk mengakses sarana ilmu, baik berupa video, teks, audio dan lainnya. Banyak sekali sunnah-sunnah dalam shalat yang kita tidak ketahui, atau kita ketahui tetapi kita melalaikannya. Hal yang lebih parah adalah jika kesalahan itu terkait dengan wajib-wajib shalat, rukun dan syarat-syaratnya. Tahun demi tahun berlalu, bahkan sampai puluhan tahun dan shalat kita masih keliru. Di dalam Hadits Malik bin al-Huwairits, "Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Bukhari).

Saudara seiman..

Seorang muslim yang cinta kepada Tuhannya, dia mengikuti tuntunan Nabinya saw dalam perbuatan dan perkataan, baik dikatakan oleh para ulama bahwa amalan itu wajib ataupun sunnah. Sebab meneladani Nabi saw adalah bukti cintanya seorang hamba terhadap Tuhannya, sebagaimana firman Allah SWT saat menyatakan ungkapan nabiNya,

"Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." (QS. Ali Imran: 31).

Selain itu, yang demikian itu pahalanya lebih besar dan menjadikan hati lebih khusyu'.

Saudara seiman..

Kita akan mempelajari beberapa bacaan-bacaan shalat yang sunnah. Di dalam shalat ada banyak bacaan yang diriwayatkan dari Nabi saw. Bagi seorang muslim disyariatkan memvariasikan bacaannya. Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata, "Dalam memvariasikan bacaan dalam shalat ada tiga manfaat, memelihara lisan, mengikuti sunnah dan menghadirkan hati.".

Saudara-saudara yang mulia..

Di antara sunnah dalam shalat membaca doa istiftah. Ada beberapa doa istiftah yang diriwayatkan dari Nabi saw. Banyak orang yang hanya membaca doa istiftah berikut ini saja,

سبحانك اللهم وبحمدك، وتبارك اسمك، وتعالى جدك، ولا إله غيرك.

"Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu. Maha Suci namaMu dan Maha Tinggi kemuliaanMu. Tiada tuhan selain Engkau.".

Padahal ada doa istiftah yang juga cukup mudah, yaitu:

الحمدُ لله حمدًا كثيرًا طيِّبًا مباركًا فيه.

"Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan penuh berkah."

Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang datang, lalu masuk ke shaf dengan nafas terengah-engah, lalu dia mengucapkan,

الحمدُ لله حمدًا كثيرًا طيِّبًا مباركًا فيه.

Ketika Nabi saw telah menyelesaikan shalatnya, beliau bertanya, "Siapa tadi yang membaca bacaan itu?" orang-orang pun terdiam. Beliau bertanya kembali, "Siapa tadi yang membaca bacaan tersebut? tidak ada masalah" Maka orang tadi berkata, "Tadi aku datang dengan nafas terengah-engah, jadi aku baca bacaan tersebut" Nabi saw bersabda, "Sungguh aku menyaksikan ada dua belas malaikat berlomba-lomba mengambilnya, siapa dari mereka yang akan mengangkatnya."

Di antara doa istiftah yang singkat adalah,

اللهُ أكبرُ كبيرًا، والحمدُ لله كثيرًا، وسبحان اللهِ بكرةً وأصيلًا.

"Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di setiap pagi dan petang."

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Ketika kami shalat bersama Rasulullah saw, tiba-tiba ada seseorang yang membaca,

اللهُ أكبرُ كبيرًا، والحمدُ لله كثيرًا، وسبحان اللهِ بكرةً وأصيلًا.

Maka Rasulullah saw bersabda, "Siapa tadi yang membaca bacaan ini dan itu?" Orang itu pun menjawab, "Saya, wahai Rasulullah" beliau bersabda, "Aku takjub dengannya. Pintu-pintu langit terbuka untuknya." Ibnu Umar berkata, "Aku tidak pernah meninggalkannya, sejak aku mendengar Rasulullah saw mengatakannya."

Di antara doa istiftah adalah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Jika Nabi saw berada dalam shalat, maka setelah takbir beliau terdiam sejenak sebelum beliau membaca bacaannya. Aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, aku memperhatikan engkau diam sejenak di antara takbir dan membaca bacaan, apakah yang engkau ucapkan?" beliau bersabda, aku membaca,

اللهمَّ باعِدْ بيني وبين خطايايَ كما باعدتَ بين المشرقِ والمغربِ، اللهمَّ نقِّني من خطاياي كما يُنقَّى الثوبُ الأبيضُ من الدَّنَسِ، اللهمَّ اغسِلْني من خطايايَ بالثَّلجِ والماءِ والبَرَدِ" أخرجه الشيخان.

"Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku, sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahanku dengan salju, air dan embun." (HR. Bukhari dan Muslim).

Disunnahkan bagi orang yang shalat untuk berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk dan membaca bismillah sebelum dia memulai membaca al-Qur'an (al-Fatihah).

Kaum muslimin sekalian..

Berikut ini adalah tiga bacaan zikir yang sunnah dibaca saat rukuk dan sujud. Setelah seseorang membaca (سبحان ربي العظيم) dalam rukuknya, begitu juga setelah dia membaca (سبحان ربي الأعلى) dalam sujudnya, disunnahkan baginya untuk membaca,

سبحانك اللهم ربنا وبحمدك، اللهم اغفر لي.

"Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku."

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, "Nabi saw banyak membaca di dalam rukuk dan sujudnya (سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفرلي). Beliau menatkwil al-Qur'an." (Muttafaq 'alaih).

Maksudnya bahwa beliau mengamalkan firman Tuhannya, "Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya."(QS. an-Nashr: 3).

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha juga bahwa Rasulullah saw mengatakan dalam rukuk dan sujudnya,

سُبوحٌ قدوسٌ ربُّ الملائكةِ والروحِ.

"Ya Allah, Engkau Maha Suci dari segala aib. Tuhan seluruh Malaikat dan ar-Ruh (Jibril)." (HR. Muslim).

Bacaan zikir yang ketiga yang disunnahkan saat rukuk dan sujud adalah,

سبحانَ ذي الجبروتِ والملَكوتِ والْكبرياءِ والعظمةِ.

"Maha Suci Allah yang memiliki kedigdayaan, kekuasaan, kebesaran dan keagungan." Sebagaimana dalam hadits Auf bin Malik radhiyallahu 'anhu.

Adapun saat bangkit dari rukuk, ada empat bacaan zikir pujian yang wajib dan diriwayatkan secara shahih, yaitu sebagai berikut:

(ربنا لك الحمد) atau (ربنا ولك الحمد) atau (اللهم ربنا لك الحمد) atau (اللهم ربنا ولك الحمد).

Disunnahkan menambah bacaan tersebut, sebagaimana diriwayatkan dari Rifa'ah bin Rafi' berkata, "Suatu hari kami shalat di belakang Nabi saw. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari posisi rukuk, beliau mengucapkan (سمع الله لمن حمده). Seseorang yang ada di belakangnya mengucapkan, (ربنا ولك الحمد، حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه). Ketika beliau telah selesai, beliau bertanya, "Siapa tadi yang membaca itu?" orang tersebut menjawab, "Saya" beliau bersabda, "Aku melihat ada lebih dari tiga puluh malaikat saling berlomba, siapa dari mereka yang mencatatnya duluan." (HR. Bukhari).

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu 'anhu berkata, jika Rasulullah saw mengangkat kepalanya dari posisi rukuk, beliau mengucapkan,

ربنا لك الحمدُ ملءَ السماواتِ والأرضِ وملءَ ما شِئتَ من شيءٍ بعدُ، أهلَ الثناءِ والمجدِ، أحقُّ ما قال العبدُ، وكلُّنا لك عبدٌ. اللهم لا مانعَ لما أعطيتَ، ولا معطيَ لما منعتَ، ولا ينفعُ ذا الجَدِّ منك الجَدُّ.

"Ya Allah, Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang patut mendapat pujian dan sanjungan. Pujian yang paling pantas diucapkan oleh seorang hamba. Semua kami adalah hamba milikMu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau cegah. Dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang memilikinya di sisiMu, dariMu seluruh kekayaan itu." (HR. Muslim).

Dari Abu Said, ada tambahan dari hadits Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Jika Rasulullah saw mengangkat kepalanya dari posisi rukuk, beliau mengucapkan setelah itu,

اللهم طهّرني بالثلج والبرد والماء البارد، اللهم طهّرني من الذنوب والخطايا، كما يُنقّى الثوبُ الأبيض من الوسخ.

"Ya Allah, sucikanlah aku dengan salju, embun dan air dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari segala dosa dan kesalahan, sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran.".

Semoga Allah memberikan keberkahan bagi kita semua.

Segala puji bagi Allah.. Amma ba'du.

Aku berpesan untuk diriku dan kepada kalian semua agar senantiasa menjaga zikir shalat dan memvariasikan bacaan dalam shalat, serta merenungi maknanya. Shalat keseluruhannya adalah zikir, saat berdiri, dalam rukuk, i'tidal (bangkit dari rukuk), sujud dan ketika duduk. Sepantasnya seorang muslim untuk memantapkan lafaz-lafaz zikir semampunya. Di dalam ash-Shahihain, bahwasanya Nabi saw mengajarkan kepada al-Barra' bin 'Azib sebuah zikir ketika hendak tidur, yaitu, (آمنتُ بكتابك الذي أنزَلْت وبنبيك الذي أرسَلت) dia berkata, "Aku mengulang-ulanginya agar hafal. Aku katakan, (آمنت برسولِك الذي أرسَلت) beliau bersabda, "Katakan, (آمنت بِنَبيكَ الذي أرسلت)."

Kembali kepada bacaan zikir dalam shalat, kita ketahui bahwa yang wajib dibaca adalah (رب اغفر لي) di antara dua sujud. Ada riwayat tambahan yang disunnahkan, yaitu dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwasanya Nabi saw membaca di antara dua sujud,

اللهم اغفر لي وارحمني واجبرني واهدني وارزقني)).

"Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, kasihilah aku, tunjukilah aku dan berikanlah rezeki kepadaku." (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Albani).

Disunnahkan setelah tasyahhud dan shalawat ibrahimiyyah untuk memohon perlindungan kepada Allah. Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Saad mengajarkan kepada anak-anaknya beberapa kalimat, seperti seorang guru mengajarkan baca tulis kepada anak-anak, seraya berkata, "Sesungguhnya Rasulullah saw memohon perlindungan kepada Allah dari perkara-perkara tersebut di setiap akhir shalatnya (dengan doa sebagai berikut):

اللهم إني أعوذُ بك من الجُبنِ، وأعوذُ بك أن أُرَدَّ إلى أرذَلِ العُمُرِ، وأعوذُ بك من فِتنَةِ الدنيا، وأعوذُ بك من عذابِ القبرِ.

"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari sifat pengecut, aku berlindung kepadaMu dari keadaan tua renta yang menyebabkan pikun, aku berlindung kepadaMu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepadaMu dari azab kubur.".

Di dalam Shahih Muslim secara marfu' diriwayatkan, "Apabila salah seorang dari kalian sedang tasyahhud, maka hendaklah dia memohon kepada Allah dari empat perkara, (dengan doa berikut).

اللهم إني أعوذُ بك من عذابِ جهنمَ، ومن عذابِ القبرِ، ومن فتنةِ المحيا والمماتِ، ومن شرِّ فتنةِ المسيحِ الدجالِ.

"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari azab neraka Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari fitnah al-Masih Dajjal.".

Sepatutnya seorang yang muslim menghafal bacaan-bacaan zikir Nabi saw tersebut dan memvariasikan bacaannya. Sebab yang demikian itu lebih sempurna dalam meneladani Nabi saw, lebih membantu khusyu' dan menghadirkan makna-maknanya.

Hamba Allah, sampaikanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw.