خطبة: (تجري بهم أعمالهم) باللغة الإندونيسية

Amal Perbuatanlah Yang Menentukan

الحمد لله هدى النجدين، وكلف الثقلين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، أرسل رُسُلَه مُبشرّين ومنذرين، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله خاتم النبيين، والشفيع المشفع يوم الدين، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

فأوصيكم ونفسي بتقوى الله، والتزود من الطاعات، وهجر المحرمات وكثرة الاستغفار وتجديد التوبة، فقد فاز من تمسك بالتقوى، وخسر من طغى واتبع الهوى.

Segala puji bagi Allah, Pemberi petunjuk menuju dua jalan dan memberikan tanggung jawab kepada dua golongan. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang tidak memiliki sekutu. Dia mengutus para rasul-Nya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.

Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, penutup para nabi, dan penolong yang akan memberikan syafaat pada hari pembalasan. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Muhammad, keluarga beliau, dan seluruh sahabat beliau.

Saya berpesan khususnya kepada diri saya pribadi dan umumnya kepada para jamaah sekalian untuk menjadikan takwa dan ketaatan sebagai bekal, meninggalkan perbuatan yang diharamkan, memperbanyak istighfar dan memperbaharui tobat. Karena sungguh beruntung orang yang teguh dalam takwa, dan merugi orang yang melampaui batas dan mengikuti hawa nafsunya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

﴿ فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى * يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَى * وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى * فَأَمَّا مَنْ طَغَى * وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا * فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى * وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى * فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى ﴾ [النازعات: 34 - 41].

Artinya, “Maka, apabila malapetaka terbesar (hari Kiamat) telah datang, pada hari (itu) manusia teringat apa yang telah dikerjakannya dan (neraka) Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang yang melihat(-nya). Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, sesungguhnya (neraka) Jahimlah tempat tinggal(-nya). Adapun orang-orang yang takut pada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, sesungguhnya surgalah tempat tinggal(-nya).” (An-Nāzi‘āt [79]:34-41).

Wahai para hamba Allah.

Allah telah menciptakan para hamba-Nya dan menganugerahkan mereka nikmat-nikmat yang tidak terhingga. Di antara keutamaan-Nya, Dia memerintahkan para hamba-Nya untuk beribadah kepada-Nya dan menjanjikan kepada mereka nikmat yang besar atas ketaatan tersebut.

Di antara kelembutan-Nya terhadap para hamba, Dia telah memberi hambanya peringatan, agar mereka menghindari jalan kehinaan.

Di antara keutamaan-Nya yang lain yaitu rahmat-Nya mendahului murka-Nya. Siapa yang memohon ampunan kepada-Nya, akan diampuni oleh-Nya. Siapa yang memohon petunjuk kepada Allah, Dia akan memberinya petunjuk.

Allah telah mengutus para Rasul untuk memberi kabar gembira dan peringatan. Mereka menjelaskan yang baik dan buruk kepada manusia dan memberitahu bahwa mereka akan diperhitungkan, dan akan dibalas atas perbuatan mereka.

Dunia adalah tempat berbuat, bukan masa perhitungan. Sementara akhirat adalah masa perhitungan, bukan masa berbuat.

Allah suhbanahu wata’ala berfirman dalam hadits Qudsi:

قال تعالى في الحديث القُدسي: «يا عبادي، إنما هي أعمالُكم أُحصِيها لكم، ثم أُوفِّيكم إيَّاها، فمن وجدَ خيرًا فليحمَد الله، ومن وجدَ غيرَ ذلك، فلا يلومنَّ إلا نفسَه»؛ رواه مسلم.

Artinya, “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya semua itu adalah amalan-amalan kalian yang Aku catat untuk kalian, kemudian Aku sempurnakan (balasannya) untuk kalian. Maka bagi yang mendapatkan kebaikan, hendaklah dia memuji Allah dan bagi yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim).

Wahai para hamba Allah.

Amal perbuatan adalah titik yang menjadi perhatian Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana di dalam hadits:

"إنَّ اللَّهَ لا يَنْظُرُ إلى صُوَرِكُمْ وأَمْوالِكُمْ، ولَكِنْ يَنْظُرُ إلى قُلُوبِكُمْ وأَعْمالِكُمْ"؛ رواه مسلم.

Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk kalian dan harta kalian. Akan tetapi melihat hati dan perbuatan kalian.” (HR Muslim).

Buah keimanan kepada Allah adalah amal shalih. Ada sepuluh titik di al-Quran, di mana Allah subhanahu wata’ala menghubungkan antara keimanan dan amal shalih, sepertihalnya maksiat menjadi sebab hukuman di dunia dan siksa di alam barzah dan hari akhir. Setiap shalat kita, kita selalu memohon perlindungan dari siksa kubur dan api neraka!

Wahai saudara dalam keimanan.

Mari kita simak satu hadits yang menjelaskan adanya hubungan pada hari akhirat antara kita dengan perbuatan kita. Saya berdoa kepada Allah semoga yang menyampaikan hadits ini dan yang mendengarnya dapat mengambil manfaat. Semoga kita bertambah dekat dengan kebaikan dan terjauhkan dari segala dosa dan kesalahan.

Wahai saudaraku dalam Islam.

Kuburan adalah persinggahan pertama di akhirat. Tatkata seorang manusia meninggal, keluarganya, hartanya dan amalnya akan mengikutinya. Lantas, ketiganya akan kembali pulang, kecuali amal perbuatan. Ia tetap bersama orang tersebut di kuburnya. Di dalam hadits disebutkan:

وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ ، حَسَنُ الثِّيَابِ ، طَيِّبُ الرِّيحِ ، فَيَقُولُ : أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ ، هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ . فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ ؟ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ . فَيَقُولُ : أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ.

Artinya, "Kemudian datanglah seorang lelaki dengan wajah yang tampan, pakaian yang indah, dan wangi yang harum. Dia berkata, 'Bersukacitalah dengan apa yang membuatmu bahagia. Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu.' Lalu orang itu bertanya, 'Siapakah kamu?' Dan wajah yang tampan itu menjawab, 'Aku adalah amalmu yang saleh.'” (HR Ahmad, Abu Dawud dan an-Nasai, dan dianggap shahih oleh al-Albani).

Di dalam hadits tersebut juga disebutkan:

ويَأْتِيهِ رجلٌ قبيحُ الوجهِ ، قبيحُ الثيابِ ، مُنْتِنُ الرِّيحِ ، فيقولُ: أَبْشِرْ بالذي يَسُوؤُكَ ، هذا يومُكَ الذي كنتَ تُوعَدُ ، فيقولُ: وأنت فَبَشَّرَكَ اللهُ بالشرِّ مَن أنت؟ فوجهُك الوجهُ يَجِيءُ بالشرِّ ! فيقولُ: أنا عملُكَ الخبيثُ.

Artinya, “Kemudian datanglah seorang lelaki dengan wajah yang buruk, pakaian yang buruk, dan bau yang tidak sedap. Dia berkata, “Bersukacitalah dengan apa yang menyedihkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu.” Lalu orang itu bertanya, “Siapakah kamu?” Wajah yang buruk itu menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.”

Wahai hamba Allah Yang Maha Pengasih.

Setelah kiamat datang engkau akan melihat banyak pemandangan yang berkaitan dengan amal perbuatanmu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

﴿ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ ﴾ [الزلزلة: 6].

Artinya, “Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka.” (Az-Zalzalah [99]:7).

﴿ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴾ [الزلزلة: 7].

Artinya, “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.” (Az-Zalzalah [99]:6).

﴿ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ﴾[الزلزلة: 8].

Artinya, “Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.” (Az-Zalzalah [99]:8).

Wahai para hamba Allah.

Di antara pemandangan pada hari kiamat yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia yaitu merendahnya matahari dan perbedaan volume keringat manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka. Di dalam hadits disebutkan:

تُدْنَى الشَّمْسُ يَومَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ حتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيل، قَالَ سُلَيمُ بْنُ عَامرٍ الرَّاوي عَن المِقْدَاد: فَوَاللَّهِ مَا أَدْرِي مَا يَعْني بِالمِيلِ، أَمَسَافَةَ الأَرضِ أَمِ الميل الَّذي تُكْتَحَلُ بِهِ العَيْنُ؟ فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهمْ في العَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلى رُكْبَتَيْهِ، ومِنْهُمْ مَنْ يَكون إِلى حِقْوَيْهِ، ومِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ العَرَقُ إِلجامًا، قال: وَأَشَارَ رَسُولُ اللَّه صلى الله عليه وسلم بيده إِلى فِيه. رواه مسلم.

Artinya, "Matahari akan mendekat pada hari kiamat kepada makhluk hingga menjadi sejauh satu mil dari mereka. Sulaim bin 'Amir al-Rawi meriwayatkan dari al-Miqdad, dia berkata, 'Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil', apakah itu jarak bumi atau mil yang digunakan untuk menghiasi mata?” Maka manusia akan berada dalam keadaan sesuai dengan amal perbuatan mereka dalam keringat. Ada di antara mereka yang keringatnya mencapai mata kaki, ada yang mencapai lutut, ada yang mencapai pinggang, dan ada yang ditahan oleh keringatnya sepenuhnya.” Dia berkata, “Rasulullah ﷺ mengisyaratkan tangannya ke mulutnya.'" (HR. Muslim).

Di antara hamba Allah ada yang berada di dalam naungan Allah yang Maha Pengasih. Semoga kita semua bagian dari mereka.

Di antara pemandangan pada hari kiamat yang berkaitan dengan amal perbuatan yaitu pemandangan gulita di padang mahsyar, sebab pada saat itu cahaya setiap hamba tergantung amal perbuatannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

﴿ يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴾ [الحديد: 12].

Artinya, “Pada hari engkau akan melihat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. (Dikatakan kepada mereka,) “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (dan) mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang sangat agung.” (Al-Ḥadīd [57]:12).

Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata, “Didatangkan cahaya kepada mereka sesuai dengan kadar amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang diberi cahaya seperti pohon kurma. Ada yang diberi cahaya seperti seorang pria yang berdiri. Yang paling rendah cahayanya yaitu orang yang cahayanya di atas ibu jari kakinya. Terkadang cahaya itu mati dan terkadang menyala.

Wahai pada hamba Allah yang Maha Pengasih.

Jembatan shirat pada hari kiamat merupakan parameter dari amal perbuatan. Cepat dan lambatnya perjalanan melewati jembatan itu tergantung amal perbuatan. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(وتُرْسَلُ الأمانَةُ والرَّحِمُ، فَتَقُومانِ جَنَبَتَيِ الصِّراطِ يَمِينًا وشِمالًا، فَيَمُرُّ أوَّلُكُمْ كالْبَرْقِ قالَ: قُلتُ: بأَبِي أنْتَ وأُمِّي أيُّ شيءٍ كَمَرِّ البَرْقِ؟ قالَ: ألَمْ تَرَوْا إلى البَرْقِ كيفَ يَمُرُّ ويَرْجِعُ في طَرْفَةِ عَيْنٍ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ، ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ، وشَدِّ الرِّجالِ، تَجْرِي بهِمْ أعْمالُهُمْ).

Artinya, “Dan amanah serta rahim diutus. Lalu keduanya berdiri di kedua sisi jembatan, di sebelah kanan dan kiri. Maka yang pertama di antara kalian akan melewati seperti kilat." Beliau bersabda, "Aku berkata, “Demi ayahku dan ibuku, apa yang dimaksud dengan 'seperti kilat'?' Beliau menjawab, “Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia melewati dengan cepat dan kembali dalam sekejap? Kemudian seperti embusan angin, kemudian seperti burung, dan seperti gerakan orang-orang yang berjalan, mereka melintas dengan cepat dalam perbuatan mereka.”

نفعني الله وإياكم بالكتاب والسنة، وبما فيهما من الهدى والحكمة، واستغفروا الله إنه كان غفاراً.

Khutbah Kedua.

الحمد لله القائل:﴿ إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا * وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا ﴾ [الزلزلة: 1 - 2]، صلى الله وسلم على نبيه وعبده وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah yang berfirman, “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi mengeluarkan isi perutnya,” (Az-Zalzalah [99]:1-2).

Hari-hari dalam kehidupan kita di dunia adalah hari-hari bercocok tanam. Sedangkan masa panen adalah di akhirat. Alangkah agungnya hari itu!

Pada hari itu ada orang yang aman dari rasa takut, lalu mereka ditemui para malaikat. Ada pula yang hatinya diliputi dengan rasa takut, hingga rasa takut itu mencapai kerongkongan. Alangkah hebatnya hari itu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

﴿ وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴾ [الجاثية: 28].

Artinya, “(Pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku (catatan amal)-nya. Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Jāṡiyah [45]:28).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ).

Artinya, “Siapa yang lambat (perjalanannya di jembatan akibat minimnya) dalam beramal, sungguh garis nasabnya tidaklah bisa membantu mempercepatnya.”

Di antara pemandangan akhirat yang berkaitan erat dengan amal perbuatan yaitu adanya duri-duri di dua sisi jembatan. Mereka menyambar manusia sebab amal perbuatan mereka. Di dalam hadits disebutkan:

(وفي جَهَنَّمَ كَلَالِيبُ مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ، هلْ رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ؟ قالوا: نَعَمْ، قالَ: فإنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ غيرَ أنَّه لا يَعْلَمُ قَدْرَ عِظَمِهَا إلَّا اللَّهُ، تَخْطَفُ النَّاسَ بأَعْمَالِهِمْ، فَمِنْهُمْ مَن يُوبَقُ بعَمَلِهِ، ومِنْهُمْ مَن يُخَرْدَلُ ثُمَّ يَنْجُو).

Artinya, “Dan di dalam neraka Jahannam terdapat duri-duri seperti duri Sa’dan (sejenis pohon berduri). Apakah kalian pernah melihat duri Sa’dan? Mereka menjawab: Ya. Beliau bersabda: Sesungguhnya duri-duri tersebut seperti duri Sa’dan, namun hanya Allah yang mengetahui seberapa besar kekuatannya. Mereka menyambar orang-orang dengan perbuatan-perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang binasa karena perbuatannya, dan di antara mereka ada yang tergantung dan kemudian selamat." (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Di antara pemandangan pada hari kiamat yang berkaitan dengan amal perbuatan yaitu pemandangan hiba (perhitungan) dan pertanyaan. Di dalam hadits Nabi disebutkan:

"وسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ، فَيَسْأَلُكُمْ عن أعْمالِكُمْ"؛ أخرجه الشيخان.

Artinya, “Kalian akan bertemu Tuhan kalian. Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatan kalian.” (HR Bukhari dan Muslim)

Di dalam al-Quran, Allah subhanahuwata’ala berfirman:

﴿ وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴾ [النحل: 93]

Artinya, “Kamu pasti akan ditanya tentang apa yang kamu kerjakan.” (An-Nahl: 93).

Wahai para hamba Allah yang Maha Pengasih.

Amal perbuatan menemani kita di alam barzah dan akhirat. Volume keringat manusia tatkala matahari mendekat adalah sesuai dengan amal perbuatan mereka. Cahaya setiap orang di dalam kegelapan adalah tergantung kadar amal perbuatan. Kecepatan mereka dalam melewati jembatan sesuai dengan kadar perbuatan mereka. Begitu juga, duri-duri yang berada di sekitar jembatan akan menyambar manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka. Allah akan bertanya kepada para hamba-Nya tentang amal perbuatan mereka.

Memang, masuk surga adalah atas rahmat Allah sebagaimana benar disebutkan di dalam hadits Nabi. Hanya saja, perbuatan baik merupakan sebab untuk mendapatkan rahmat Allah dan faktor perbedaan derajat orang di dalam surga.

Sebagai penutup. Tidaklah samar bagi orang yang mulia, bahwa amal perbuatan tersebut meliputi setiap amal hati, ucapan dan perbuatan.

Kita memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam melakukan perbuatan baik, dan menjauhkan kita dari perbuatan buruk. Dan, atas izin Allah, pada Jumat depan kita akan membahas tentang sebab-sebab pertolongan untuk melakukan amal perbuatan baik.

Kemudian shalatlah dan salamlah...